Wednesday 28 January 2009

Email untuk istriku

Pagi ini saya kirim e-mail ke istri :

28 January 2009, genap 3 tahun rangkaian cinta kita..
Suka duka kita bahterahi bersama...
Dalam mengarungi samudra di masa mendatang, harapan tanpa gelombang menghadang.
Damai bahagia dalam ayunan riak dan tiupan angin sepoi-sepoi
Dalam naungan cahaya Ilahi Robbi...
Menuju Keluarga Sakinah, Mawaddah, warahmah..amien


Tuesday 20 January 2009

Generasi Menjelang Maghrib

Pademangan 1987, menjelang maghrib.
Kami, anak-anak, berlarian menuju musholla dengan tangan sibuk memegang sarung.
Menuju tempat wudhu di belakang musholla, dan antri bergantian..
membasuh aggota wudhu.
Berebut, menyelinap dalam shaft-shaft shalat..
Sementara para orangtua sibuk mengusir kami untuk berada pada shaft belakang.
Selesai sholat, kami berteriak lantang membaca doa, surat alquran hafalan, beserta artinya.

Bekasi 2009, menjelang magrib.
Dengan motor, menuju masjid.
Diiringi sayup - sayup suara dan kilatan cahaya TV dari balik jendela rumah yang dilalui..di jalanan yang sepi...
Penghuninya masih asik menikmati acaranya.
Sampai di masjid, beberapa orang mengambil wudhu untuk kemudian....
Dalam satu baris shaft shalat, yang tidak penuh, memulai shalat maghrib...

" Ya Allah, yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati ini untuk selalu berada di jalanMu"

Friday 16 January 2009

Song For Gaza

Detik.com : Korban jiwa terus berjatuhan akibat agresi militer Israel di Gaza. Setidaknya 700 warga Palestina telah tewas sejak Israel mulai melancarkan serangan pada 27 Desember lalu.

Dari jumlah itu, sekitar 257 korban tewas adalah anak-anak. Sebanyak 1.080 anak lainnya mengalami luka-luka. Demikian menurut data yang dirilis PBB seperti dilansir News.com.au, Jumat (9/1/2009).

WE WILL NOT GO DOWN


A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

by Michael Heart

Menambah Meta Tags di Blogger

Ingin tau bagaimana search engine robot dapat mengenali web site kita? Salah satunya adalah melalui meta tags. Terdapat tiga jenis meta tags : descriptions, keyword, dan author. Penasaran bagaimana performa dari web site anda? Apakah sudah terdapat meta tag untuk dikenali Search Engine robot? Apakah sudah relevan antara meta tags yang kita berikan dengan isi halaman itu sendiri? Seberapa besar ukuran page kita? Saya coba menganalisanya lewat web berikut http://www.submitexpress.com/analyzer/.

Setelah tahu hasil analisa, dan ternyata kita belum mempunyai meta tag bagaimana? Jangan Panik! Berikut merupakan tips bagi anda agar weblog anda di blogger memiliki meta tags :
1. Login ke dalam blogger.
2. Masuk ke pilihan Layout kemudian edit HTML
3. Didalam template carilah :



4. Kemudian di bawah text yang ditemukan di atas tersebut, masukkan :


5. Setelah itu, ganti MASUKKAN DESCRIPTION, KEYWOARD, AUTHOR dengan deskripsi, keyword, yang anda inginkan.
6. Silahkan preview, apabila berhasil maka SAVE.

Selamat mencoba!!. Apakah anda sudah berhasil? Coba lagi analaisa dengan : http://www.submitexpress.com/analyzer/.

Saturday 3 January 2009

Beijing - Catatan 1 hari perjalanan

Setelah sampai di Stasiun KA Beijing, saya bertemu dengan pemandu saya : Zhang seorang mahasiswa. Bahasa Inggris Zhang tidak terlalu istimewa, namun sangat membantu untuk keperluan interaksi dengan masyarakat Beijing.

Setelah Mengisi perut dan tas dengan segala 'amunisi' (hehe maksudnya beragam makanan dan minuman). Maka perjalanan wisata saya ditentukan secara berurutan sbb :
  1. Great wall
  2. Forbidden City
  3. Jing San Park
Let's start to travel !!!. Untuk ke Great wall terdapat bis khusus seharga 12 Yuan. Bis ber AC tersebut sangat bersih dan penumpang dibatasi hanya sebatas tempat duduk tersedia, dan terdapat LCD monitor di dalamnya. Hmm...sangat murah dibandingkan harganya saya kira..

Saya tiba di sisi masuk utara dari tembok China, Badaling. Mulailah saya menapaki tembok dengan lebar 5m dan ketinggian tembok 7.8 meter. Lumayan capek juga..hehehe..karena panjang tembok tersebut berkilo-kilo meter panjangnya dan menanjak pula..gak mungkinlah dijelajahi semua!!. Saya lepas pandangan ke sekeliling tembok China, ambil gambar terutama di depan billboard besar dengan tulisan "one world, one dream". Yah, slogan dari Olimpiade Beijing 2008.

Puas dengan tembok China, maka perjalanan saya lanjutkan ke Forbidden City, alias kota terlarang, yang berpusat di tengah kota Beijing. Merupakan kompleks bangunan berasitektur tradisional China yang konon dulunya merupakan "kota" yang "legal" hanya untuk keluarga kerajaan. Namun karena waktu sudah menunjukkan pukul 16:00 waktu setempat, maka saya tidak bisa memasuki "kota" tersebut.

Thursday 1 January 2009

Romantisme Shanghai - Beijing



Juli 2008, ini merupakan kali pertama bagi saya mengunjungi kota Shanghai. Selama 2 minggu saya akan berada di kota ini, yang artinya akan banyak waktu untuk menjelajah kota ini selain waktu untuk training, tujuan utama ke Shanghai.

Dua minggu training di Shanghai artinya akan ada 2 full days tanpa harus hadir training alias libur. Hei, We’re in the China right now, le’s explore another cities here!!..Akhirnya saya putuskan explore alias berwisata ke kota Beijing pada 2 hari libur tersebut.

Kunjungan ke Beijing merupakan kali kedua bagi saya. Namun pada kunjungan pertama di tahun 2005, semuanya teroganizir lewat travel agent: pesawat, hotel, dan keperluan makan sudah ditangani oleh travel agent tersebut. Makanya kali ini saya putuskan untuk wisata Beijing ala back packer.

Saya sadar bahwa bahasa akan menjadi kendala bagi wisatawan asing di China, berkat rekomendasi trainer saya (warganegara Pakistan), saya menggunakan jasa pemandu seorang mahasiswa di Beijing bernama Zhang. Setelah berkorespondensi via SMS dengan Zhang, kita sepakat mengenai harga, lokasi tujuan, dsb. Dengan lokasi pertemuan adalah di stasiun KA Beijing.

Saya mulai perjalanan dengan MRT (Mass Rapid Transport) seharga 4 Yuan untuk menuju stasiun Kereta Api. Sesampainya di stasiun KA di Shanghai, saya menuju loket bertuliskan English Service, untuk menjamin bahwa saya akan berkomunikasi lancar dengan petugas loket. Hmm..rupanya saya harus antri...

Selama antri, banyak orang yang menghampiri saya, tampaknya menawarkan sesuatu atau malah meminta sesuatu. Saya terus dalam posisi waspada, mengingat saya tidak mengerti apa yang mereka katakan. Juga khawatir bahwa mereka adalah pencopet, dsb, spt halnya banyak terdapat di tempat keramaian di Indonesia.

Akhirnya sampai juga didepan petugas loket. Petugas bertanya : Hardsleeper or Softsleeper? Waduh bingung saya!!. Akhirnya saya menanyakan apa perbedaan antara Hardsleeper dan Softsleeper. Setelah mendapat penjelasan seadanya maklum bahasa Inggris mereka kurang sempurna, saya memilih kelas HardSleeper untuk pergi ke Beijing, sementara untuk pulangnya : dari Beijing ke Shanghai saya akan memilih kelas SoftSleeper. Dengan alasan : saya ingin tahu apa perbedaan kelas tersebut. Dah!!!...

Setelah bertanya ke sesama turis asing yang saya fikir jauh lebih baik bahasa Inggrisnya, akhirnya saya antri untuk masuk ke dalam kereta.

Wow, ternyata gerbong keretanya lebih besar dari rata-rata gerbong KA di Indonesia (at least menurut saya). Dan tatkala saya masuk gerbong, ternyata tidak seperti KA di Indonesia. Tempat duduknya berbentuk tempat tidur tingkat. Dan setiap tempat tidur tersebut terdiri dari 3 tingkat!!. Dan saya mendapat tempat tidur dengan posisi paling atas, yang baru saya ketahui, artinya memiliki harga tiket paling murah!!! Hahaha....

Namun kondisi KA-nya bersih, rapih, dengan bantal dan selimut putih cemerlang!! Sangat nyaman. Kondisi tempat tidur ini jauh lebih nyaman dibandingkan saya harus menempuh perjalanan jauh dan tidur dalam kondisi duduk. Karena malam, saya memilih menghabiskan buku yang saya baca, sementara kondektur kereta membagikan air panas untuk minum. Beberapa lama kemudian kondektur merapikan sepatu-sepatu penumpang, menutup korden jendela, dan kemudian lampu gerbong mulai redup. Terlelaplah saya dalam kereta tsb...